Rabu, 26 Agustus 2009

Prinsip berIslam dalam rangkaian azan


Prinsip Berislam secara garis besar sudah termaktub dalam rangkaian kata azan.
Pertama, Allahu-Akbar - membesarkan Allah. Apabila kita memperhatikan sesuatu dengan fokus maka yang lainnya akan menjadi tidak bermakna, artinya ketika didalam hati seseorang itu yang besar hanya Allah maka dia sudah bertauhid. Tidak takut kecuali hanya kepada Allah. Dan dimana saja dia berada selalu dalam keadaan ingat kepada Allah. Inti ber-Islam adalah tauhid, karena dengan bertauhid maka semua amalan diserahkan dan dipasrahkan hanya kepada Allah. Urusannya hanyalah menegakkan apa yang disyariatkan oleh Allah dan apa saja yang dapat mendatangkan ridho Allah.
Kedua, “syahadatain” - berbai’at, setiap pergerakan dan organisasi apapun dan dimanapun apalagi yang berbau agama, pasti diawali dengan bai’at atau perjanjian untuk siap mengikuti ajaran dan doktrin yang menjadi landasan utama bagi pergerakan atau organisasi. Karena dengan berbaiat maka seseorang telah siap sepenuhnya diatur oleh apa yang ia telah yakini, dan ketika dia salah atau melenceng dari doktrin yang ada, teman anggota yang lain dapat mengingatkan. Kan ringankan kalau kita mengingatkan orang yang sudah kita tahu bahwa dia adalah orang kita, kalau orang lain boleh jadi akan marah.
Ketiga, hayya’ala-ssholah - processing. Setelah tauhid, Islam sangat menekankan pertingnya menebar rahmatalil’alamin, dan rahmatalil’alamin hanya bisa tercapai jika terjadi hubungan yang baik kepada Allah sebagai Sang Pengatur alam. Bagaimana mengatur alam, hal itu adalah dengan cara berqu’ran, namun untuk dapat berQur’an dengan baik pondasinya adalah Sholat, atau berhubungan kepada Allah dengan hubungan yang baik, namun tetap yang menjadi pengertian sholat disini adalah pengertian menjalankan ibadah mahdoh, karena sholat itu merupakan tiangnya agama. Sebenarnya yang diinginkan bagi penegak sholat bukan sekedar menjalankannya, namun dapat membawa nilai-nilai sholat dalam kehidupan sehari-harinya. Karena di dalam sholat terkandung nilai-nilai kebersihan, nilai-nilai social, nilai-nilai kepatuhan, nilai-nilai kemanusiaan yang menjunjung tinggi kemuliaan dan lain-lain.
Keempat, hayya’ala-l-falah - hasil. Dengan menjalankan proses secara maksimal maka akan membuahkan hasil, hasil yang dijanjikan adalah kemenangan. Tapi tidak semua kemenangan yang dijanjikan akan kita dapatkan. Karena kemenangan tidak didapat hanya dengan berkoar-koar, dengan melihat-lihat, sebagaimana janji Allah kepada bangsa Yahudi la (laknatullah ‘alaihi) terhadap tanah perjanjian. Malah nabi Musa alaihissalam yang mereka suruh masuk. 
Kelima, Allahu-Akbar dan Laa-ilaha illallah - takbir kemenganan. ketika tidak ada ikatan-ikatan yang dapat memasung kita kecuali keterikatan kepada Allah yang maha Besar, maka itulah yang disebut dengan kemenangan, kebebasan dan kemerdekaan (baca juga ; apa yang dimaksud dengan kebebasan). Dan kemenangan dalam Islam bukan malah mendatangkan kesombongan dan bangga-banggaan, akan tetapi kembali untuk menyerahkan sepenuhnya kepada pengaturan Allah swt. dan kemenangan itu pasti akan terlukis dalam pernyataan ikrar untuk senantiasa dimotivasi dan bertujuan Cuma ‘untuk’ dan ‘dari’ Allah swt semata. Wallahu a’lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ingat Waktu ..... Dalam Setiap Aktivitas