Sabtu, 25 Oktober 2008

WAR

Mungkin satu kata yang dapat mewakili diriku sekarang adalah war
War terhadap keinginanku yang selalu menjadi mangsa kebodohon.


Kebodohan, ya kebodohan. Jelas merupakan kebodohan bila seseorang dengannya dapat merusak dirinya namun dia tetap melakukannya bukan?!. Orang bodoh adalah orang yang tidak mengerti untuk apa dia melakukan sesuatu tersebut. Atau dia hanya ingin menggapai satu kepuasan hidup tapi melupakan instrument lainnya yang mendukung kepuasan hidup yang sempurna.


War adalah kata yang pantas untuk mewakili dalam berproses untuk menjadi orang yang kuat saat ini. Dan salah satu taktik untuk dapat memenangkan war tersebut adalah mengetik seperti saat ini.


Semua benda di dunia ini memiliki 2 mata pedang. Bahkan Tuhan sendiripun demikian. Tergantung bagaimana mesikapinya. Internet di satu sisinya dapat memberikan keuntungan positif yang sangat, namun di sisi lainnya sangat berbahaya dapat menghancurkan siapa saja, bahkan tempat bersemayam nama Tuhan yang ada di hati.


War ini bukan bukan war biasa, yang bukan sekedar menentukan hidup dan matinya saya. Tapi lebih dari itu, prestige, baik dalam pandangan keluarga, orang terdekat hingga pada pandangan Tuhan.


Aku ingin memenangkannya dengan bukti nyata yang kongkrit, yaitu yang membuat Abah dan Mama saya tersenyum bangga sehingga keduanya ridho menyebutku dalam do’a-do’a mereka. Istri saya semakin cinta dengan saya sehingga andai boleh cinta berlebihan yang dapat menyaingi Tuhan dan Nabinya aku ingin sekali dicintai lebih dari itu. Anak saya merasa sangat membanggakan papahnya, dimana-dimana dengan anggun berjalan dan menepuk dadanya ini adalah aku, dan aku adalah anak papahku, dan….. aku dan papaku adalah hamba Tuhanku, pengikut setia nabiku. Nabiku Bangga dan akan memelukkan di akhirat seraya berkata ya Rabb inilo salah satu Ummatku. Allah ku Ridho dan menjawab ocehan nabiku “iya itulah hamba-KU”.


Namun saat saya mengetik saat ini, godaan syahwat terus menyerangku dari belakang. Menyusup dengan mengintai napasku. Meraba hingga mengetahui denyut jantungku, Menyelam hingga kesamudra pikiranku. Sampai akhirnya saya tidak tahu siapakah yang akan menang nantinya. Tapi yang jelas aku sudah mengetik sebagai bukti reaksiku akan perlawananku terhadap godaan itu. Dan itu adalah salah satu taktikku dalam War ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ingat Waktu ..... Dalam Setiap Aktivitas