Dalam suatu pertemuan di rumah gurunya, Gozali. Luffy yang sedang
kebingungan tentang kebenaran menayakan langsung kepada gurunya.
Luffy : guru, hampir semua orang kan berdo’a; orang
Islam, orang Kristen, orang Budha, orang sunni, orang syi’ah, muhammadiyah, nu
dan pokoke semuanya lah, untuk minta petunjuk jalan Tuhan. Kenapa mereka kok
dapat petunjuk yang berbeda-beda? Terutama para senior-seniornya, kan sudah
lama berdo’a, tapi mereka tetap kuat akan keyakinannya ya guru? Dan …… semuanya
baik-baik juga!!?
Guru : semua orang mendapat hidayah Luffy, Cuma terkadang
dia lebih mementingkan egonya daripada kebenaran yang datang anakku.
Luffy : Contohnya guru, eh maaf?
Guru : contoh sederhanya begini. Ada pepatah yang
mengatakan “belajarlah kamu nak kamu pasti akan cerdas” tapi belajarkah semua
orang yang mendengarkan hal itu?. Jika ditanya “mereka mau engga jadi orang
cerdas?” semua orang mengatakan “mau” bukan?!
Luffy : tapi guru… yakinkah kita bahwa belajar yang
dimaksud itu bisa membuat kita cerdas. Artinya banyak cara belajar dan belajar
seperti apakah yang membuat kita bisa cerdas, mungkin ada yang lebih baik dan
ada yang lebih cepat. Nah untuk meyakini bahwa belajar kita itu sudah benar ada
standardnya enggak guru?.
Guru : anakku, ternyata pikiranmu terlalu kritis. Mungkin
juga kamu juga akan menyinggung bahwa haruskan dengan cara islam orang bisa
selamat nantinya? Iya kan?
Luffy menggangukkan
kepalanya sembari merobah cara duduknya.
Guru : anakku, ibarat seseorang ingin bertemu
dengan presiden, apakah ia dengan mudah bertemu dengan presidennya. Langsung datang
keistananya. Dan …. maaf Luffy Mudahan kamu bisa mencerna apa yang saya katakan
ini, karena kamu harus menemukan contoh ini. Bisakah luffy langsung menjabat
tanganya? Pastinya tidak bisa, toh kalau kita paksakan berarti kita akan
mendapatkan kesulitan-kesulitan setelahnya dan tentunya juga sebelumnya. Nah anakku,
untuk bertemu dengan presiden saja harus ada petunjuknya yang disebut dengan
protokoler, dan yang membuat protokoler itu adalah skeretaris presiden atau ajudan
presiden. Nah begitu juga kalau kita ingin bertemu dengan Tuhan. Tuhan sudah
memberikan petunjuk-petunjuknya. Nah petunjuk-petunjuknya kan sudah disampaikan
oleh nabinya. Jadi yah ikutinya petunjuk tersebut. Jika tidak, mungkin dia bisa
menerimanya karena Tuhan kan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, atau mungkin
juga dia tidak menerimanya, karena caranya salah, berlebih-lebihan, atau malah
sengaja dirubah.
Luffy : Tapi….. bagaimana bisa mengetahui bahwa itu
adalah petunjuknya yang betul, atau ……. Nabinya yang betul. Maaf guru …….?
Guru : Tidak mengapa luffy. Saya paham apa yang
menjadi kegalauanmu, saya yakin banyak yang sepertimu, tapi malu untuk
mengungkapkannya. Begini anakku, kalau kita tidak yakin atau belum yakin dengan
petunjuk-petunjuk dari kitab-kitab-Nya. Dari ungkapan nabi-nabi-Nya. Kita bisa
menggunakan akal kita dan hati kita. Saya yakin Tuhan telah banyak mengantar petunjuk-petunjuka-Nya
di kehidupan ini. Cuma siapkah kita untuk mencoba menggeser ego kita ini dari
kedudukannya sebagai pemimpin dalam menentukan jalan kita? Dan setelah itu
maukah kita mengikuti semua petunjuk-petunjuknya? Dan siapkah kita tersisih
dari orang-orang sekitar kita untuk memilih jalan-Nya yang ternyata jalan
tersebut berbeda dengan yang diyakini orang tua kita, sahabat-sahabat kita,
tetangga kita dan lain-lainya. Anakku ………
Ketukan pintu membuat pembicaran terhenti, karena sang guru
ternyata kedatangan tamu yang lama ia rindukan. Namun di dalam hati Luffy merembes
sebuah ketenangan. Semoga yang merembes ini adalah merupakan tapakan-tapakan
keyakinan yang mendekati puncaknya. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar